My Blog List

Sunday, December 4, 2016

Me & U - PRIVATE SECRET 17


DO YOU LIKE IT?

Panas terik matahari siang ini membuat orang-orang di kota Makassar enggan mencari makan diluar. Begitu juga dengan Reva dan teman-temannya yang lebih memilih makan siang dikantin belakang. Tiba-tiba Indah datang ke-meja Reva dan beberapa temannya yang sedang menikmati hidangan makan siang mereka terkejut bersamaan.

"HEI!" Hardik Reva saat Indah mendorongnya hingga tubuhnya sedikit bergeser kesamping dan hampir saja makanan didepannya tumpah jikalau salah satu temannya tak segera memegangnya.

"Anda sudah janji akan mundur dan tidak menggangu Rian lagi, tapi kenapa masih saja mendekatinya?huh!" Ujar Indah dengan amarahnya siang ini sambil berdiri dibelakang Reva.

"Astagaaa Indah, sebenarnya gw akan mundur, tapi cowok lu nya aja yang masih mencintai gw dan meminta balik dengannya lagi" jawab Reva yang sudah membalikkan tubuhnya.

"Halaaahhh... elunya aja yang kegatalan dekat-dekat dengan cowok gw lagi. Iya kan?" Ujar Indah.

"Terserah elu lah ibu Indah yang terhormat... gw udah malas berurusan dengan kalian lagi" ujar Reva.

"STOP" Hardik Reza yang juga sedang makan siang bareng Rahma dikantin. "Ada apa dengan kalian? Tolong masalah pribadi jangan dibawah di tempat kerja... atau kalian berdua akan saya SP(Surat Peringatan)" lanjutnya yang sudah berdiri untuk memisahkan kedua gadis itu.

"Belum juga jadi GM belagunya gak ketulungan... hadehhhh" cibir Indah lalu kemudian meninggalkan kantin dengan rasa gondoknya siang ini.

"Lu gak apa-apa Va?" Tanya Rahma yang sudah mendekat ke arahnya.

"Iya Ma, gw gak apa-apa... gak tau tuh nenek sihir habis nelan apaan kok jadi emosi gitu ama gw" jawab Reva yang sudah kembali makan makanannya tadi.

Indah menenangkan diri didalam toilet sambil teriak melampiaskan emosionalnya siang ini.

"Gw gak akan membiarkan lu ngerampas Rian dari gw Va" Ujar Indah sambil melihat dirinya di cermin dengan penuh amarah. "Lihat aja Reva, gw bakalan buat lu menyesal karena sudah coba-coba mengganggu kehidupan gw ama Rian" lanjutnya.

Saat sore hari tiba, Reva mendapat SMS dari Al bahwa dia akan menjemputnya sore ini. Saat sudah di pintu keluar karyawan, sore ini sebuah motor Kawasaki Nin*a 600CC sudah parkir tak jauh dipintu karyawan. Nampak Al sedang duduk dengan satu kaki dibawah dan sedang memainkan HPnya, saat Reva menghampirinya dia pun tersenyum ke arah gadis itu.

"Sorry Al, tadi lagi ada breafing pergantian shift ma anak-anak shift sore" ujar Reva sambil menghampiri pria itu.

"Its ok Va, oh iya... so? Mau bareng aku balik?" Tanya Al.

"Wih motor lu ganti lagi yah? Gw bingung ama lu Al... gak ada kerjaan tapi motornya gonta-ganti melulu... trus mobil dan appartemen pun juga gak bisa dibilang murah" ujar Reva sambil menerima helm berwarna pink yang baru saja diberikan oleh Al.

"Punya teman Va... aku gak punya duit untuk beli motor kek gini" jawab Al.

"Hahaha... tapi gw gak percaya ama lu Al, jujur nih gw agak curiga tentang lu sekarang... ada hal yang lu sembunyiin dari gw, tapi entah itu apaan" ujar Reva udah naik ke atas motor Al.

"Udah... nanti juga kamu bakalan tau kok. Hehehe" ujar Al.

"Nah kan... ada sesuatu yang lu sembunyiin dari gw?" Tanya Reva saat Al sudah menstater motornya dan bersiap-siap untuk pergi.

"Udah ah... kamu bawel banget sore ini" ujar Al lalu menjalankan motornya keluar dari parkiran.

Reva sedikit curiga tentang kehidupannya yang penuh dengan misteri, tapi dalam benaknya mungkin ada alasan kenapa Al tak mau berterus terang kepadanya.

"Al gw peluk yah... jangan ngebut ihhh" ujar Reva yang sudah memeluk Al dari belakang, kedua lengannya dilingkarkan diperut Al. Al hanya bisa tersenyum diperlakukan seperti itu oleh Reva. Dan tentu saja gadis itupun hanya bisa tersenyum penuh arti saat memeluk Al dari belakang. Bahkan tanpa sadar diapun makin merapatkan pelukannya dibelakang Al. Sebuah perasaan yang diapun tak mengetahuinya, apakah Cinta? Atau hanya sebagai sahabat? Yah itulah pertanyaan dibenak Reva sore ini.

Tak lama ternyata motor Al mengarah ke appartemen pribadinya, Reva nampak terkejut saat mereka sudah memasuk gerbang appartement tersebut.

"Mau kemana Al?" Tanya Reva saat Al sudah memasuki parkiran appartemenya.

"Mau ajakin kamu pulang tau" jawabnya.

"Hei... gw udah gak mau tinggal diappartement lu lagi" ujar Reva saat Al memarkirkan motornya diparkiran. Lalu keduanya turun dari motor sambil Al menggandeng leher gadis itu untuk segera masuk.

"Udah yuk... ini rumah kamu tau" ujar Al dan memaksa Reva untuk masuk bersamanya.

Saat mereka berdua sudah tiba didalam appartemen pribadi Al, nampak Reva segera duduk di sofa yang selama ini menemaninya dalam kesendirian saat dia tinggal di appartemen tersebut.

"Lu kenapa Al?" Tanya Reva saat Al duduk disebelahnya dan menawarkan satu kaleng soft drink kepadanya, dan Al juga sudah meminum softdrinknya sendiri.

"Gak tau Va... aku lagi butuh teman untuk bercerita" jawab Al yang sudah menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Tumben orang kayak lu punya masalah?" Tanya Reva menyelidik, tersirat diwajah pria itu sebuah kesedihan yang dipendamnya beberapa hari ini.

"Hufhhhhh... kamu tinggal disini aja dulu yah untuk sementara waktu, karena aku butuh teman selama di makassar"

"Iya tapi lu harus cerita ke gw... ada apa dengan lu? Gak biasanya lu kayak gini Al" tanya Reva.

"Kamu mandi dulu sana, masih bau keringat tau" ujar Al.

"Ihhhh gw kan gak ada perlengkapan mandi... dan juga pakaian gw kan udah gw bawa semua ke kosan Al" jawab Reva.

"Siapa bilang? Coba aja kamu cek di lemari" ujar Al dengan senyumnya yang menyembunyikan sesuatu.

"Hadehhh jangan bilang lu udah beliin semuanya?" Tanya Reva.

"Maybe" jawab Al dengan mengangkat kedua bahunya.

Reva melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar, lalu diapun sangat terkejut saat membuka lemari yang ada di sebelah kiri dekat pintu kamar. Beberapa pakaian cewek yang sudah tertata rapi didalam lemari dan juga beberapa pakaian tidur bahkan lingerie yang sudah dipersiapkan oleh Al untuknya. Sebuah perasaan senang dibenaknya saat ini, tapi dia sangat heran akan tingkah Al sore ini.

"Al, kenapa lu beliin gw semuanya?" Tanya Reva saat sudah keluar lagi ke ruang tengah.

"Supaya kamu tinggal lagi disini" jawab Al dengan santainya.

"Iya tapikan lu harus nanya ke gw dulu... apakah gw setuju atau gak dengan semua ini"

"Aku putuskan bahwa kamu akan setuju... simple kan" jawab Al yang sudah membaringkan tubuhnya di sofa.

"Allllll.... gw serius nih" teriak Reva karena melihat Al sangat cuek dan seperti memutuskan sepihak apa yang di inginkannya.

"Berisik" ujar Al lalu menutup wajahnya dengan bantal.

"Woi Al... sialan emang lu" hardik Reva yang tak bisa berbuat apa-apa. Dan karena tak mendapat tanggapan lagi dari Al, diapun segera masuk ke dalam kamar mandi yang ternyata didalam kamar mandi juga sudah tersiapkan beberapa peralatan mandi untuknya. Baik sabun, pencuci muka, beberapa perlengkapan untuknya semua sudah dibeli oleh Al.


Beberapa menit kemudian nampak Reva sudah keluar dari kamar dengan memakai lingerie tipis berwarna merah muda dengan bra dan Gstring berwarna yang sama dengan lingerie yang dia gunakan yang terlihat dari lingerie transparan tersebut. Seketika Al menelan ludahnya saat melihat tubuh yang ramping dan seksi dihadapannya sedang berdiri dan menatapnya tajam seakan menyelidik apakah pria itu normal atau tidak. Reva hanya bisa menghela nafas karena tak mendapatkan reaksi apapun dari Al lalu tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, akhirnya diapun segera duduk disofa bersebelahan dengan Al. Ada sedikit perasaan was-wasnya terhadap pria disampingnya, nampak sekali gadis itu menjaga jarak dengan Al yang masih saja sibuk dengan HPnya.

"Lu lagi ada masalah yah Al?" Tanya Reva membuka obrolannya.

"Hemm... gak juga sih Va, aku hanya pengen berduaan aja dengan kamu" jawab Al yang masih saja mengalihkan perhatiannya terhadap gadis itu.

"Hadehh... bohong banget lu deh Al, kelihatannya lu lagi ada masalah"

"Ya udah kalo gak mau percaya" ujar Al yang sudah menoleh kesamping dengan tersenyum.

"Ya udah kalo gitu antarin gw balik kosan dong... kan lu nya juga gak ada masalah kan?" Tanya Reva yang sudah memanyunkan bibirnya. Gemas rasanya Al terhadap gadis itu, dan ingin sekali dia memeluknya melampiaskan semua rasa yang berkecamuk didalah hatinya saat ini.

"Ajarkan aku menjadi seorang pria normal" ujar Al yang sudah merubah mimik wajahnya dengan wajah yang serius dan menatapnya tajam. Gadis itu kelihatan sedikit kaget melihat perubahan mimik muka Al yang sudah sangat seram kelihatannya.

"I... iya... tapi bagaimana caranya Al?" Ujar Reva sedikit gugup.

"Hahaha... Kok kamu jadi gugup gitu sih? baru ditatap gitu aja udah gugup... hehehe atau kamu baru kali ini ditatap sama cowok tampan kayak aku?" Ujar Al yang sudah tersenyum melihat tingkah Reva disampingnya.

"Eh... Mak..ma..ksud lu apaan ? ". Tanya gadis itu.

"Hahahaa... Plis, jangan gugup gitu donk" ujar Al yang sudah mengucek-ucek rambutnya membuat Reva sedikit terhibur dan terlihat sebuah senyuman diwajah cantiknya.

"Eh... Udah ah... Lanjutin lagi yang tadi" Ucap gadis itu mengalihkan pembicaraannya karena sedikit malu karena Al sudah menatapnya dengan tatapan yang cool dan wajah tampan disampingnya membuatnya tersipu malu.

"Iya... aku pengen jadi pria normal" ujar Al tersenyum.

"Caranya?" Tanya Reva bingung.

"Gak tau... makanya aku butuh bantuan kamu" jawab Al.

"Hemmm... oke, gw bakalan bantuin elu... tapi, ingat jangan sampai lu ntar bakalan jatuh cinta yah ma gw... karena" ujar Reva terputus.

"Kenapa? Salah yah kalo misalnya nanti aku jatuh cinta ama kamu?"

"Udah ah gak usah dibahas... ya udah jadi kita mulai dari mana nih?" Tanya Reva.

"Menurut kamu? Kita mulainya darimana?" Ujar Al tersenyum.

"Gw juga bingung Al... hahahaha"

"Hemmm... so?" Tanya Al pelan.

"Mau berciuman dengan gw gak?" Tanya Reva yang tersipu malu.

"Serius?"

"Ya udah kalo gak mau... gw juga gak maksain" ujar Reva dengan wajahnya yang dibuat kesal kepada pria disampingnya

"Ya udah kita mulai dari sebuah ciuman"

"Tapi..." ujar Reva terhenti karena Al sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Reva.

"So?" Bisik Al pelan saat bibirnya berjarak 2 senti dari bibir gadis itu.

"Al... gw kok deg-degan yah?" Bisik Reva dengan wajahnya yang sedikit gugup.

"So?" Bisik Al lagi sambil menghembuskan nafasnya kewajah Reva. Sebuah aroma mentol yang terhirup oleh gadis itu membuat tubuhnya bergidik.

"Haruskah kita ciuman?"

"Hu uh" jawab Al makin mendekatkan bibirnya.

"Al..."

Seketika bibir mereka menyatu, Al hanya menyentuhkan bibirnya di bibir Reva tanpa melakukan gerakan apapun. Hanya sebuah sentuhan mampu membuat keduanya menarik nafas panjang dan juga jantung mereka sekarang sudah berdebar begitu kencang.

Mata mereka bertemu, sebuah mata sayup dari gadis itu membuat Al langsung memeluk tubuh Reva dengan perlahan-lahan. Lalu bibirnya mulai menghisap bibir gadis itu.

Tanpa sadar Reva menutup matanya dan membalas sebuah kecupan dari pria itu, reva mulai menikmati berciuman dengan Al dan sebuah perasaan yang aneh saat ini sedang berkecamuk di hatinya.

"Hffhmmmmmfff" tiba-tiba Al mulai memasukkan lidahnya kedalam mulut Reva yang awalnya gadis itu ragu, akan tetapi diapun saat ini bingung dan akhirnya membuka mulutnya membiarkan lidah Al bermain di dalam rongga mulutnya.

Al juga sudah menutup kedua matanya menikmati hisapan lidahnya yang bertemu dengan lidah gadis itu, tanpa sadar tangannya mengelus pundak gadis itu membuat Reva membalas perlakuannya dengan mengusap rambut Al. Lumayan lama mereka berciuman membuat keduanya sekali menarik nafas lalu melepaskan bibir mereka lalu menyatukan kening mereka sambil mengatur nafas masing-masing.

"Hash... hash... Al..." ujar Reva yang sedang mengatur nafasnya lalu membuka kedua matanya menatap sayup ke Al.

"Hemm..." balas Al yang juga sudah membuka matanya. Kedua mata mereka bertemu dan ada sebuah perasaan aneh yang saat ini mereka rasakan.

"Va... kamu seksi banget"

"Apaan sih lu... hash.. hash... udah ah" Ucap Reva malu.

"Kok muka kamu merah gitu sih Va?" Tanya Al.

"Yah kan... kan biar gimana lu tuh cowok tau... biar kata lu gay tapi kan gw rasain ciuman ama kamu tadi itu yah berciuman dengan cowok"

"So?" Tanya Al.

"Ya udah... habis ini lu mau ngapain lagi? Gw bakalan bantuin elu sampai jadi pria normal" jawab Reva.

"Gak tau" jawab Al.

"Hemm... mau sesuatu yang lebih seru gak dari yang tadi?" Tanya Reva dengan senyum simpulnya yang sudah memikirkan sesuatu.

"Maksud kamu?" Tanya Al yang sebetulnya sudah tau apa maksud gadis itu.

"Kita coba kayak yang dulu kita lakuin dikamar... mau gak?" Ujar Reva tersipu malu.

"Serius?" Tanya Al.

"Yah itupun kalo lu mau... gw kan gak akan maksa elu" ujar Reva.

"Hadeh... seriusan kamu akan melakukannya lagi?" Tanya Al yang ternyata tanpa disadari gairah gadis disebelahnya tiba-tiba naik setelah berciuman dengannya.

"Al...". Panggil Reva mesrah.

"Hemm..." jawab Al dengan berdehem dan gadis itu sudah memejamkan matanya dan mengangguk pelan lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Al.

Al hanya tersenyum tak merespon keinginan Reva, lama tidak ada respon dari Al akhirnya membuat Reva kembali membuka matanya perlahan-lahan dan melihat wajah Al sudah tersenyum tapi tidak mengubah posisi sebelumnya yang berdekatan dengan wajahnya.

Nampak sekali rona merah di kedua pipi Reva mengetahui apa yang barusan dia lakukan.

"Al kok gw jadi horny yah" bisik Reva pelan.

"So?" Tanya Al juga membalasnya dengan berbisik.

"Pliss... sekarang giliran lu bantuin gw yah"* kembali Reva memohon kepadanya. Akan tetapi Al hanya membalasnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak menyetujui keinginan gadis itu.

"Iihhhhh... Sakiiiitttttt tau" Ujar Reva sambil memegang tangan Al yang sudah mencubit pipi kanannya.

"Makanya jangan mesum" Ucap Al yang sudah bergeser dan mengubah posisinya sambil bersandar di sofa.

"Gak jadi nih?" Ucap Reva malu karena mengetahui Al udah mengalihkan perhatiannya dengan bermain HP miliknya.

"Hahahahaha... Gak... Titik" Jawab Al sambil ketawa.

"Awas lu yah... Nanti gw yang maksain elu baru tau rasa" Ucap Reva yang dengan wajah kesalnya.

"Coba aja kalo bisa" ujar Al dengan cool.

"Al gw laparrrrr" Ujar Reva tiba-tiba saat perutnya sedikit berbunyi karena dia ingat bahwa terakhir dia makan yah siang tadi.

"Ntar yah aku buatin makanan khusus untukmu" Ucap Al lalu beranjak kedapur.

Didapur Al segera mengeluarkan beberapa jenis sayuran dari kulkas mulai sayur kol putih, brokoli, sawi hijau, kembang kol dan tak lupa bawang putih dan bawang merah beserta bawang bombaynya. Lalu kemudian Al memotong-motong seluruh sayur tersebut dan menaruhnya ke wadah yang sudah terisi air bersih.

Akhirnya Reva menyusul kedapur dan melihat Al seperti seorang chef profesional sedang memotong bawang putih, bawang bombay dan bawang merah lalu mencincangnya tipis-tipis di cutting board dengan lincahnya.

"Gw kangen ama masakan lu Al" ujar Reva yang sudah melihat Al saat ini sedang sibuk memasak.

"Hehehe... aku bakalan masakin kamu Capcay Seafood yang paling enak yah" Ucap Al membuat Reva hanya mengangguk tersenyum.

Kemudian Al mengeluarkan beberapa udang dan cumi tak lupa ayamnya juga lalu meminta tolong ke Reva untuk memegangnya sebentar. Kemudian Al mulai menggoreng dulu ayamnya lalu memotong cumi dan mengupas kulit udangnya, kemudian memotong-motong kecil udangnya juga seperti potongan cumi sebelumnya dan menaruhnya kewadah lain berisi air dan disatukan dengan potongan cumi.

Setelah ayamnya matang akhirnya Al mengangkat ayam tersebut dan ditiriskan lalu merendamnya di air dingin agar cepat dingin dan setelah dingin maka dia pun mensuir-suir ayam itu dan menaruhnya ke wadah lain.

"Nah beres deh preparationnya dan sekarang waktunya cooking demo ala chef A Y P" Ucap Al yang masih bergerak mengambil wajan dan spatula besi lalu menaruhnya di atas kompor gas miliknya dan menyalakan kompornya tapi Reva hanya mengangguk-ngangguk disamping Al sambil memperhatikan dengan seksama apa yang sedang Al lakukan.

Tak lama Al menaruh minyak goreng secukupnya dan setelah wajannya panas dan mengeluarkan sedikit asap maka selanjutnya Al menumis semua bawang.

CUSSSSHHHHH.....
Suara tumisan semua bawang yang sudah dimasukkan oleh Al ke wajan dan mengeluarkan aroma yang sedap.

"Wihhh.... Sedap aromanya" Ucap Reva mencium aroma tumisan bawang.

Al hanya senyum lalu setelah dirasa cukup tumisannya maka dia pun memasukkan udang, cumi dan suir ayam kedalam tumisan lalu menumis kembali dan kemudian semua jenis sayuranpun dia masukkan kedalam wajan kecuali sawi hijau.

"Kok sayur yang ini gak dimasukkin juga?" Tanya Reva heran melihat sawi hijaunya belum ngikut ke wajan lalu menunjuknya.

"Ini namanya sawi hijau dan ini terakhir dimasukkan karena cepat layu kalo kena panas" Jawab Al.

Setelah dirasa cukup maka Al menaruh air kedalam wajan tersebut secukupnya dan tak lupa menaruh garam dan penyedap rasa secukupnya lalu kemudian menggaruh masakannya dan sesaat dia bergerak mengambil tepung maizena dan mengambilnya secukupnya lalu mencampur dengan air secukupnya digelas dan mengaduknya lalu menaruh kemasakannya. Seketika itu juga masakannya menjadi kental dan terakhir dia masukkan sawi hijau dan tak lupa minyak wijen beserta saos tiram dia masukkan terakhir lalu menyajikannya di piring tempat sayur.

"Capcay seafood ala chef A Y P sudah siap disajikan" Ucap Al dengan senyumnya lalu membawa capcaynya ke meja makan.

"Wih... gw jadi makin lapar nih Al kalo kek gini" ujar Reva yang langsung nyosor mengambil nasi dan mengambil capcaynya yang udah disajikan oleh Al.

Al hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah polosnya si Reva.

Akhirnya setelah makan mereka pun beranjak ke balkon Appartement dan tak lupa mengambil soft drink untuk mereka berdua.

Reva nampak kekenyangan setelah menyantap makanan yang dihidangkan oleh Al, kemudian diapun melihat kesana kemari dari atas balkon karena posisinya sedang berdiri menghadap jalan raya di besi teralis pengaman balkon dan Al hanya duduk di kursi panjang di balkonnya sambil menselonjorkan kedua kakinya.

"Jadi kapan lu balik lagi ke Jakarta?" Tanya Reva memecahkan keheningan.

"Ntar kalo aku sudah normal Va" jawab Al seadanya.

"Tapi gw gak habis fikir deh ama elu... tadi waktu ciuman lu kayak pria normal Al? Lu menikmati gak ciuman ama gw tadi?" Ujar Reva dan membalikkan tubuhnya menghadap ke Al.

"Dikit Va" jawab Al singkat.

"Tapi jujur nih yah... gw menikmatinya Al... gak tau kenapa ciuman tadi bikin gairah gw jadi naik... hufhh" ujar Reva membuat Al hanya tersenyum menatapnya.

"Lo jangan natap gw kayak gitu donk, gw jadi malu nih" Ucap Reva malu karena ditatap oleh Al.

"Kenapa emangnya, aku kan gak ngapa-ngapain" Jawab Al masih saja cuek tapi tetap masih menatap mesrah gadis di depannya.

"Tatapan lo tuh... Ahhh.... Bikin gw lama-lama jadi jatuh cinta ama lo tau" Ucap Reva sambil memonyongkan bibirnya kedepan, lalu membuang wajahnya kesamping tak mau menatap wajah Al yang tampan.

Al pun sebenarnya saat ini sedang bernafsuh melihat gadis didepannya saat ini hanya menggunakan lingerie tipis dengan dalaman yang sangat terlihat dibalik lingerie yang dia gunakan.

Akhirnya Al berdiri mendekat ke gadis itu dan lalu memajukan tubuhnya ke tubuh Reva bahkan wajahnya sangat dekat dengan wajah gadis itu.

"Eh Al?... Tuh kan" Ucap Reva malu karena wajahnya sangat dekat dengan wajah Al.

"Al... Kiss me plis" Lanjutnya tapi dibalas dengan senyum menggodanya Al.

Sedikit lagi bibir mereka akan menyatu tapi Al masih tetap menpermainkan gairah gadis itu dengan menyentuhkan bibirnya ke bibir Reva. Saking gemasnya Reva terhadap kelakuan Al yang udah mempermainkannya. Maka dia pun berinisiatif langsung menarik wajah Al mendekat bahkan bibir Alpun sudah hampir menyentuh bibirnya tapi.

"Eit..." Ucap Al saat meletakkan dua jarinya ke bibirnya yang menjadi pembatas bibir mereka membuat Reva makin malu dan tak menahan rasa keinginannya untuk mencium bibir pria tampan dihadapannya.

Tapi Reva tak kalah cerdik, maka dia pun langsung memegang kemaluan Al dari luar jeansnya yang ternyata sudah tegang juga.

"Kok berdiri?" Ucap Reva sedikit terkejut dan sesaat wajahnya berubah seakan tak percaya dengan apa yang digenggamnya.

"Gw buka yah, kasian dedenya kejepit" Lanjutnya yang di balas dengan kata "jangan" oleh Al tapi seperti tidak ada penolakan atas aksi Reva.

"Ahhhh... Jangan di gituin ntar keterusan" Desah Al sambil mengingatkan dan memegang tangan Reva yang sudah membuka resleting celana jeansnya. Seperti penasaran maka Reva mengelus batang kemaluan Al dari balik CDnya.

"Ja... jangan Va" desah Al saat penisnya mulai merasakan kenikmatan karena perlakuan gadis itu.

Tiba-tiba kepala penis Al keluar dan sekitar 2 centi batangnya pun terlihat di atas CD dan di bawah pusarnya seperti mengintip karena daya tampung CDnya tidak cukup menutup kemaluannya yang panjang dan besar.

"Ih... Apaan nih" Ucap Reva malu karena udah menyentuh kepala penis Al.

"Udah yah Va... harusnya kan gak kayak gini" ujar Al menepis tangan Reva membuat Reva melototkan kedua matanya.

"Udah... katanya mau belajar jadi normal... gimana sih lu" ujar Reva lalu menurunkan tubuhnya dan berjongkok dihadapan selangkangan Al.

"Hihihihi.... Al dedenya ngintip yah" ujar Reva saat melihat kepala penis Al yang sudah mengintip keluar dari CDnya.

"Udah yah Va... Ntar kebablasan" Ucap Al yang mencoba mengangkat tubuh gadis itu untuk berdiri tapi kayaknya diapun juga gak memaksakan Reva untuk berdiri malah seperti menginginkan kelanjutan permainan gadis itu.

"Muachhh..." gadis itu mencium kepala penis Al, membuat Al seperti terkena setrum ribuan watt.

"Gw buka yah" Ucap Reva membuat Al hanya pasrah dengan kelakuan gadis itu yang ternyata sudah melepaskan seluruh kemaluannya dari sarangnya dan tampaklah sebuah kemaluan panjang kecoklatan, berurat dengan kepalanya yang besar mengacung dengan gagahnya menerima tantangan berikutnya.

"Hihihi.... Hai my Gay Junior... Apa kabar?" Sapa Reva kepada kemaluan Al dihadapannya yang berjarak sangat dekat dengan bibirnya. Lalu Reva mulai mengelus dibawah batangnya dari arah bawah ke atas kepalanya dan berhenti persis di ujungnya lalu mencium kembali ujungnya dengan sebuah kecupan gairah dan Reva menatap mesrah Al dengan tatapan penuh gairah.

Lalu dilepaskannya kemaluan Al dari genggamannya, setelah itu Reva lalu berdiri berhadapan dengan Al. Begitu wajah mereka bertatapan Al memperlihatkan raut muka heran dan aneh dengan perlakuan gadis itu terhadapnya.

"Gimana... Hmm... Mau lanjut atau udahan belajarnya?Hihihi..." ujar Reva sambil tersenyum nakal dengan wajah bergairahnya menatap Al yang masih menahan nafsuhnya yang sudah sangat tinggi tanpa memasukkan kemaluannya kesarangnya kembali yang masih bebas dan berdiri tegak dengan gagahnya.

Al hanya membalas tersenyum lalu menggelengkan kepalanya kemudian memasukkan kembali kemaluannya kesarangnya dan menarik resliting jeansnya dan mengancingnya kembali.

"Uhhffff.... Lu ih... Bikin gw makin horny aja ngeliat kelakuan lo" Ucap Reva lalu menarik Al kepelukannya dan langsung menyerang bibir Al dengan ciuman yang tak bisa ditahan oleh pria tampan itu.

Al tak membalas tapi Reva tetap melumat bibirnya tanpa melepaskanya, dan gadis itu malah menambah sensasi buat Al dengan mengeluarkan lidahnya memaksa masuk ke dalam rongga mulut Al.

Dengan posisi itu Reva mendorong Al rapat ke tembok balkon lalu mengangkat lingerie bawahnya ke atas dan memperlihatkan payudara montok di balik BHnya. Dan sedetik kemudian gadis itu membuka pengaitnya di depan lalu bebaslah kedua payudara indah yang begitu sekal dengan dua puting berwarna merah jambu yang sangat menggemaskan.

Di bimbingnya tangan kanan Al menuju ke payudaranya tanpa melepaskan ciumannya.

"Aahhhhhh... Remas sayang... Ahhhhh" Desahan Reva melepaskan ciumannya saat tangan kanan Al sudah menyentuh payudaranya bahkan meremas pelan payudara montok miliknya.

"Al... Ke kamar yuk" ujar Reva lalu menarik lengan Al untuk mengikutinya masuk kedalam kamar.

Setelah tiba dikamar, segera Reva menuntunnya naik ke atas ranjang. Lalu Reva melepas lingerienya dan seketika nampaklah payudaranya dengan Bra yang masih tergantung di kedua lengannya.

"Ma... mau ngapain kamu Va?" Tanya Al gugup.

"Mau ngajarin lu gimana caranya merawanin cewek tau" jawab Reva dengan senyum genitnya lalu perlahan-lahan mulai membuka kaitan gstringnya. Maka sedetik kemudian nampaklah tubuh bugil gadis itu tanpa sehelai benangpun.

"Tapi... aku kan" ujar Al tertahan.

"Hssssstttt... lu nikmatin aja yah" ujar Reva saat menyentuh bibir Al dengan jari telunjuknya.

Reva mulai naik keatas tubuh Al perlahan-lahan lalu membelai rambut pria tersebut.

"Gw jujur nafsuh banget ama lu Al... tubuh lu tuh bener-bener sexy... tubuh pria yang jadi idaman cewek binal kek gw... hihihi... tapi dalam tanda kutip, gw binalnya cuma ama elu doang" ujar Reva yang sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Al.

"Tapi kan aku gak nafsuh ama kamu Va"

"Makanya gw ngajarin elu supaya bisa bernafsuh ama gw tau" ujar Reva lalu mulai menarik tangan Al mendekat ke payudaranya

"Va..."

"Sentuh gih sayang" ujar Reva yang sudah membimbing tangan kanan Al menyentuh payudara kanannya.

Saat Al akan menyentuh payudara Reva tiba-tiba HPnya berdering keras tanda adanya panggilan masuk dari seseorang.

"Shitttt..." ujar Reva kesal.

"Yes..." ujar Al lalu mendorong Reva dengan pelan untuk turun dari atas tubuhnya. Lalu seketika pria itu turun dari ranjang dan mengambil Hpnya yang diletakkan di atas meja kecil didalam kamarnya.

"Kang Nostra? Ada apa yah malam-malam gini nelfon" bathin Al saat melihat nama dilayar HPnya.

"Yah halo kang" ujar Al saat mengangkat telfonnya.

"Lu lagi ngapain bos?"

"Lagi kentang" jawab Al ketus.

"Maksudlu bos?"

"Eh... kagak kang, nih aku lagi makan potato snack di appartemen" jawab Al yang tersadar baru saja mengucapkan sesuatu tanpa disadarinya barusan.

"gw ganggu gak?" Tanya Nos.

"Banget... hehehe becanda kang"

"Hadehhh... gw bingung dengan jawabanlu bos... ya udah gw cuma bilang, bahan persentasi BSP untuk minggu depan udah gw email yah"

"Wokeh Kang... nuhun pisannya" ujar Al membalas dengan bahasa sunda.

"Lagak lu pake bahasa sunda... ntar gw balas elunya pake bahasa sunda... lu bakalan diem bingung jawabnya... hahahahaha

"Udah... ada lagi?" Ujar Al.

"Udah gitu aja... ya udah yah bos... bye

Setelah menutup telfon, Al lalu menatap Reva yang sudah memasang gaya yang begitu sensual di atas ranjang. Dengan berbaring miring menghadap Al dan tangan kirinya menopang kepalanya sambil menatap wajah Al dengan tatapan penuh nafsuh.

"Dari siapa sayang?" Desah Reva menanyakan siapa yang baru saja menelfon.

"Teman Va"

"Ohhhh... oughhttt temannn yahh ahhh" desah Reva membuat Al makin panas.

"Hadehhhh... pake baju gih sana"

"Hemmm... beneran gak mau?" Tanya Reva yang mulai berdiri lalu turun dari ranjang dan mendekat ke Al.

"Kamu ma... mau ngapain Va?" Tanya Al.

"Gw pengen perkosa elu Al.... hihihi" jawab Reva.

"Asyemmm... udah ah, aku mau ngambil minum" Ujar Al lalu berbalik melangkah keluar.

"Kemana sayang?"

"Ke jonggol... hahaha, mau kedapur dulu" jawab Al.

"Ikuuutttttttt" teriak Reva manja.

"Hei... " ujar Al saat Reva melompat naik kebelakangnya dan akhirnya mau gak mau Al harus menggendongnya dibelakangnya.

"Al... hemmm... kita ngentot yuk bentar" ujar Reva membisik ditelinga Al.

"Kagak" jawab Al.

"Kalo gw maksa?" Tanya Reva manja yang masih dalam keadaan telanjang berada dibelakang Al.

"Al... tangan lu jangan deket-deket dengan meki gw dong... kan jadi basah" ujar Reva saat tangan Al yang masing menahan tubuhnya dibelakang Al tiba-tiba menyentuh bibir vaginanya.

"Makanya turun gih" ujar Al mencoba menurunkan Reva di belakangnya.

"Ya udah tapi gw mau didepan"

Hap...

Segera Reva turun dari belakang Al lalu naik kedepan Al membuat Al sedikit terkejut atas tingkah gadis itu yang sudah memeluknya dari depan.

"Ciummmm" ujar Reva manja.

"Ogah..." jawab Al.

"Hufhhhh... dasar Gay"

"Udah tau... kenapa pake acara maksa?" Ujar Al.

"Au ah... " ujar Reva lalu turun dari pelukan Al sambil berlenggak lenggok meninggalkan Al yang masih berdiri didapur. Tanpa sadar Al mengagumi tubuh gadis itu dari belakang. Sesaat tiba-tiba Reva menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang dan tersenyum ke arah Al.

"Gw tau lu dari tadi perhatiin tubuh gw dari belakang kan?" Tanya reva.

"Gak kok"

"Bo'ong banget... kalo mau gw tunggu dikamar... kalo lu gak mau gw bakalan pulang kosan malam ini juga"

"Hah???" Al terkejut atas ucapan Reva.

"Udah yah sayang... bye... gw tunggu dikamar" ujar Reva lalu berbalik melangkah masuk kedalam kamar.

"Hadehhhh... bingung" desah Al menarik nafas sambil mengelengkan kepalanya.

Beberapa saat kemudian Al masuk kedalam kamar dan melihat Reva masih menunggunya dalam keadaan bugil.

"Hai Alku yang tampan... So?? Pilihannya apaan?" Tanya Reva yang sudah meremas sendiri kedua payudaranya.

"Pilihannya adalah... nihhhhhhhh" Ujar Al yang sudah berlari kearah Reva.

Bersambung...

By TJ44

No comments:

Post a Comment