My Blog List

Friday, August 5, 2016

Me & U - PRIVATE SECRET 2

WELCOME TO MAKASSAR



Sehari sebelumnya...

Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "One More Night " from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng.

" Pak singgah nyari sarapan dulu yah ". Ucapnya ke pak supir.

" Mau makan apa Pak Yud? ". Tanya pak supir.

" Hemm... Coto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan khas makassar ".

" Coto nusantara mau gak? ".

" Aku ngikut aja, yang penting enak ". Jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama (AYP). Sejak kecil seluruh keluarga, teman dan sahabatnya memanggilnya dengan nama Yudha.

Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain - lain yang saat ini tertutup dan sedang tak beraktifitas. Berbeda jika dimalam harinya, karena daerah ini adalah pusat kehidupan malamnya kota daeng.

Akhirnya mereka tiba di depan sebuah warung kecil bertuliskan Coto Nusantara, lalu supirnya memarkir mobil tak jauh dari warung tersebut.

" Mau makan apa pak Yud?? Dan minumnya juga sekalian ". Tanya pak supir saat mereka telah berada di dalam warung.

" Ngikut aja deh pak ".

" Daeng Daging to' 2 yah... Minta teh botolnya sekalian ". Ucap pak supir memesan ke salah satu pegawai di warung itu.

Tak lama akhirnya pesanan mereka tiba dan karena memang Al sudah lapar segera disantapnya coto pesanan mereka dengan lahap.

Rumah bertingkat tiga dengan model minimalis tapi terkesan mewah menjadi hunian kedua orang tuanya dan juga adiknnya paling bungsu yang saat ini masih berstatus mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar.

" Assalamualaikum wr wb... ". Ucap Al memberi salam saat masuk kedalam rumah.

" Wa'alaikumsalam wr wb... ". Jawab semua yang berada didalam rumah.

Nampak Al saat ini sudah di tunggu oleh keluarganya yang memang telah di infokan sebelumnya oleh Al bahwa dia akan pulang ke makassar pagi ini, makanya Al meminta tolong sopir keluarga mereka untuk menjemputnya dibandara.

" Kak yud... Mana ole - ole Eci?? ". Tanya adik Al.

" Aisshhh... Nih cari aja sendiri ". Jawab Al yang langsung memberikan travel bagnya kepada adiknya, Tentu saja si Eci langsung merebut dengan cepat tas kakaknya dan langsung membongkar isi tas tersebut.

" Yud istirahat dulu nak... Pasti kamu capek kan ". Ucap mamanya saat Al menyalim tangan kedua orang tuanya.

" Bentar aja deh Ma... Eh iya kamar Al dimana yah?? Hehe... Maklum dah tiga tahun gak pernah mudik... Dan rumahnya udah berubah".

" Ci... Tunjukin kamar kakak kamu tuh... ". Ucap papanya dan dengan malas akhirnya Eci mengantarkan Al kekamarnya yang terletak di lantai 2.

Tak lama Al menuju ke ruang tengah dan mendapati papanya sedang menonton berita sedangkan mamanya dan Eci sedang sibuk memasak didapur.

" Yud... Kok adek kamu Citra gak ikut balik sih?? ". Tanya papanya saat Al baru saja duduk disebelahnya.

" Dia lagi benahin struktur organisasi perusahaan pa... Ada beberapa yang menurut Yudha sih harus dibenahi dari awal ".

" Ohh.. Ya udah, tapi apa kamu yakin menempatkan dia di posisi HRD Direktur?? ".

" Sesuai jurusannya kan pa... Dan Yudha yakin Citra mampu di posisi itu ".

" Syukur deh kalo kamu yakin kemampuan adek kamu ".

" Oh iya pa... Hari ini Yudha pengen ngelihat hotel yang rencananya akan di akuisis dalam waktu dekat ".

" Ohhh... Perlu di antar?? Clarion kan ? ".

" Iya pa... Gak perlu lah, Yudha pengen nyetir sendiri aja ".

" Ya udah... Gak lupa jalankan?? Hehe... ".

" Hahaha... Gak lah pa, masih sama kan jalannya?? ".

" Masih lah, hahahaha... Kirain kamu udah kelamaan gak mudik jadi lupa sama jalan - jalan dimakassar ".

" Oh iya pa sekalian Yudha pengen ke appartement yang baru saja aku beli untuk investasi ".

" Pemborosan kamu ".

" Untuk masa depan kan... Hehehe ".

" Terserah kamu lah... Duit kamu kok, tapi ingat.. Jangan kelamaan membujang karena papa dan mama udah pengen gendong cucu nih... Hehehe".

" Huufhh... Tuh suruh aja Citra nikah duluan, kan dia udah ada cowok tuh dijakarta ".

" Emang kamu rajanya ngeles ".

" Udah ah... Oh iya Yudha pinjem Civicnya yah pa.. ".

" Itukan punya kamu, ngapain pake minjem segala... ".

" Hehehe... Iya ding, ya udah aku keluar dulu yah... MA.. CI... Aku pergi dulu yah ". Ucap Al yang langsung bergegas meninggalkan rumahnya.






°°°

Ternyata hari ini juga hari yang penting untuk Reva karena dia baru saja diterima menjadi Resepsionis disalah satu hotel bintang 5 di kota makassar, Dan hari ini adalah hari pertamanya bekerja.

Nampak Reva sangat senang bekerja dihotel tersebut dan beberapa rekan sekerjanya juga sangat cepat akrab dengannya, hari ini hotel tersebut sangat ramai oleh tamu dari instansi pemerintahan yang sedang menginap untuk beberapa hari kedepan.

" Eh Va kamu tau gak gosip kalo Hotel ini udah di akuisisi loh... Jadi yah siap - siap aja kita - kita kena PHK... ". Ucap teman Reva mengajak ngobrol.

" Masa sih?? Baru aja kerja masa mau di PHK ".

" Hemm... Tapi infonya kan masih abu - abu, jadi kamu tenang aja ". Ujar teman yang lainnya.

" Semoga ". Ucap Reva.

Tak lama nampak Al sedang melangkah memasuki lobby hotel dan seluruh resepsionis yang melihatnya berdecak kagum dengan wajah tampannya yang siang ini hanya berpenampilan casual menuju ke meja resepsionis.

" Siang Pak, dengan Reva apakah ada yang bisa dibantu?? ". Sapa Reva dengan tersenyum.

" Hemm... Mau nanya mba, apakah aku boleh bertemu dengan Pak Toto?? ".Ucap Al yang ingin bertemu dengan GM hotelnya.

" Bentar yah pak... Maaf sebelumnya nama bapak siapa ? ".

" Bilang aja Al ".

" Oke di tunggu bentar pak Al ".

Sambil menunggu Al meraih Iphone keluaran terbaru dari sakunya yang baru saja dibelikan oleh adiknya sebagai hadiah ulang tahunnya bulan lalu, kemudian Al menelfon Pak toto untuk menginfokan bahwa dia sedang menunggu di lounge hotel lantai 2.

" Halo.. Pak Toto aku tunggu di lounge aja yah ".

Dan setelah di iyakan oleh pak toto maka Al melangkah ke arah tangga menuju ke lantai 2.

" Maaf Pak Al.. Apakah bapak gak menunggu pak totonya?? Baru saja dia akan menemui bapak ". Ujar Reva yang baru saja menutup telfonnya dan mendekatinya karena melihat Al sedang melangkah naik kelantai 2.

" Udah aku telfon kok mba ".

" Oh... Ok deh Pak makasih ". Ujar Reva sambil tersenyum membuat Al menatapnya bentar kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke lounge.

" Eh Va.. Tuh cowok cakep banget yah... Hihihi mirip - mirip siapa yah?? Hemmm...". Ucap temannya saat Reva tiba di meja resepsionis.

" Iya sih... Tapi rada sombong sih orangnya ". Ucap Reva yang masih melihat Al di lantai 2 sampai sudah tak terlihat lagi.

" Hemm... Dj. Wingky... Yap mirip sih wingky dia... Tapi dia jauh lebih tinggi sih... Dan jenggot tipisnya itu loh huhhh... Gak kukuh dah gw ngeliatnya ". Ucap teman yang lainnya.

" Hahahahaha... Dasar ".

Di Lounge nampak Pak Toto sudah tiba dan menghampiri Al yang sedang duduk di pojokan.

" Selamat siang pak Yudha ".

" Siang Pak To... Gimana kabar ?? ".

" Alhamdulillah pak baik... Kapan tibanya pak ? ". Ucap Pak Toto setelah berjabat tangan dengan Al dan duduk dikursi depan Al.

" Tadi pagi pak... Oh iya aku pengen ngeliat - liat sekeliling hotel boleh gak?? Sekalian di beberapa lantai lah klo boleh ".

" Boleh pak... Silahkan biar saya temanin keliling seputaran hotel ".

" Gak perlu pak... Bapak lanjut aja kerjanya.. Paling aku minjem smart cardnya aja untuk akses naik ke beberapa lantai ".

" Oh ok lah klo begitu pak.. Ini smart cardnya... Kalo bapak butuh bantuan silahkan telfon saya aja ". Ucap pak Toto dan memberikan sebuah smart cardnya ke Al.

Akhirnya setelah berbasa - basi pak Toto pamit untuk melanjutkan pekerjaannya dan Al juga langsung melangkah melihat - lihat sekeliling hotel.

Al berkeliling di sekitaran hotel mulai dari tempat parkir depan lobby, Naik ke samping dimana terdapat beberapa tempat hiburan malam yang menjadi fasilitas hotel tersebut.

Nampak Al mengagumi sisi arsitektur hotel yang cakep. Didominasi dengan warna coklat, hotel yang jumlah kamarnya 585 biji ini berarsitektur klasik tetapi tetap modern dan elegan.

Al kemudian kembali ke lobby dan mengambil sebuah brosur untuk menambah wawasannya mengenai hotel yang sebentar lagi menjadi miliknya sebelum acara presentasi dari pemilik sebelumnya yang akan dilaksanakan minggu depan di kantor pusat jakarta.

Ternyata saat melihat informasi setiap kamar yang dilengkapi oleh Wi-fi gratis, AC, LCD TV dengan jaringan Cable TV, telepon, alat pembuat teh/ kopi, dan meja tulis nampak Al sedikit lega karena PRnya nanti akan sedikit apabila Hotel tersebut telah di akuisisi olehnya.

Bukan cuma itu, kamar mandi dengan shower, perlengkapan mandi, dan pengering rambut pun disediakan untuk memenuhi kebutuhan para tamu yang akan menginap di hotel Clarion. Semua ini bisa didapetin mulai dari harga Rp850.000 per malamnya.

" Hufhhh... Pengen liat beberapa lantai kali yah ". Gumam Al yang sudah melangkahkan kakinya menuju lift.

Ting Tong....

Suara lift berbunyi saat di lantai 7 kemudian pintunya terbuka dan segera Al melangkah keluar lift, koridor Hotel di lantai 7 berbentuk huruf U dan sepertinya hari ini hampir semua kamar Suite di lantai ini terisi full oleh tamu yang memilih menginap di hotel tersebut.

Tiba2 ada suara, "Tolongggg" membuat Al memicingkan matanya mencoba fokus mendengar arah suara tersebut. Dan ternyata suara tersebut berasal dari dalam kamar 709 yang tak jauh dari posisi Al berdiri.

Teng tong....

" Room service ". Ujar Al teriak dari depan pintu kamar 709.

Kriekkk...

Tak lama pintu kamar terbuka dan secepatnya seorang gadis berlari keluar kamar membuat pasangan prianya terkejut, dan saat mau mengejar gadis itu diapun lebih terkejut melihat Al yang sudah berada di depannya memasang wajah amarahnya mengetahui siapa pasangan mesum barusan.

" Eh Kak Yud... ". Ucap pria itu yang ternyata adalah kekasih Deacy (Eci) adik Al.

" Hemm... Mulai detik ini menjauhlah dari adik saya... Dan mengenai ayah kamu nanti biar aku yang jelaskan kenapa kalian harus putus ". Ujar Al dingin lalu melangkah meninggalkan pria itu dengan wajah penuh ketakutan.

Pria itu yang bernama Anton anak dari salah satu pengusaha sukses dimakassar tiba - tiba jatuh berlutut memohon sambil memegang kedua kaki Al saat mau melangkahkan kakinya.

" Kak Yud kumohon jangan lakukan ini... Saya minta maaf dan ngaku ini semua Kesalahanku.. Saya sangat mencintai Eci kak ". Ujar Anton merengek dikaki Al.

Tiba - tiba...

" Ups... Maaf ". Ternyata Reva baru saja melihat adegan yang menurutnya sangat menjijikkan dan langsung menunduk saat melewati mereka.

Reva tersenyum jahil dan berpikir ini adalah pertengkaran pasangan gay, lalu saat berada tepat disebelah Al gadis itu menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah mereka.

" Pak... Anda terlalu kejam membiarkan pasangan anda sampai berlutut memohon agar bapak tidak meninggalkannya ". Ucap Reva menegur Al.

Al terkejut atas ucapan dari resepsionis itu dan sambil menghela nafas, Al mengerti apa maksud ucapan gadis itu dan ini adalah sebuah kesalah pahaman, tapi sepertinya Al tidak mau repot - repot menjelaskannya lalu kemudian sekali hentakan dikakinya membuat pegangan Anton terlepas dan secepatnya meninggalkan Anton dan Reva menuju lift.

" Kak... Hikz.. Hikz.. Jangan pergi dulu... Maafin saya kak... Hikz.. ". Teriak Anton sambil menangis menyesali semua kejadian barusan.

Reva merasa kasihan dengan Anton, lalu dia menghampirinya dan membantunya berdiri.

" Mereka bilang bahwa orang yang lebih mencintai pasangannya itu adalah orang yang lebih lemah... Jadi yang sabar yah mas... Biarkan pasangan mas pergi saja karena menurut gw dia terlalu kejam untuk menjadi pasangan masnya ". Ujar Reva membuat Anton makin menangis kencang tak tau apa sebab tangisannya.

Tak lama Reva meninggalkan Anton saat dia sudah mulai tenang dan berjalan menuju lift dengan sebuah senyuman yang sedari tadi ditahannya karena melihat pasangan gay yang sedang diputus cinta membuatnya jijik akan orang - orang seperti mereka.

" HAHAHAHAHAHAH ".

Tawa Reva meledak saat berada di lift karyawan sendiri mengingat kejadian tadi.

Bersambung...

By TJ44

No comments:

Post a Comment